
Mempawah, Selasa (19/08/2025) — Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan perairan dan mencegah pencemaran sungai, KP. PENATA VI-1006 atau yang lebih dikenal dengan Marnit Jungkat kembali melakukan kegiatan patroli dialogis dengan menyampaikan himbauan kepada awak kapal (ABK) dan nelayan di sekitar Muara Jungkat untuk tidak membuang sampah ke laut.
Pada kesempatan tersebut, Komandan KP. PENATA VI-1006 memberikan penekanan khusus mengenai pentingnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan perairan, terutama terhadap sampah plastik dan limbah domestik dari kapal seperti sisa makanan atau limbah memasak.
“Ibaratnya, sampah yang dibuang ke sungai atau laut adalah seperti menyiram racun pada lingkungan. Sampah plastik tidak dapat terurai dalam waktu singkat, dan jika terus menumpuk, akan mencemari ekosistem laut serta membahayakan biota air dan manusia,” tegasnya.
Cegah Pencemaran, Jaga Ekosistem Laut
Selain mengganggu estetika lingkungan, penumpukan sampah plastik di laut dan sungai juga berpotensi merusak ekosistem, mencemari rantai makanan laut, hingga mempengaruhi mata pencaharian nelayan itu sendiri.
Oleh karena itu, KP. PENATA VI-1006 terus menggencarkan pendekatan persuasif melalui edukasi langsung kepada para pelaut dan nelayan agar:
- Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan di atas kapal.
- Membawa kembali sampah ke darat untuk dibuang secara benar.
- Tidak membuang plastik, limbah minyak, atau bahan kimia ke perairan.
- Menjadi contoh bagi pelaku kegiatan perairan lainnya dalam menjaga kebersihan.
Langkah Preventif Jangka Panjang
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Polairud dalam mendukung program pemerintah terkait pelestarian lingkungan hidup dan penguatan kesadaran masyarakat pesisir terhadap pentingnya perlindungan ekosistem perairan.
Dengan terus digalakkannya himbauan ini, KP. PENATA VI-1006 berharap kesadaran masyarakat akan tumbuh, sehingga sungai dan laut tetap menjadi sumber kehidupan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.