Mempawah – KP. PENATA VI-1006 kembali menggelar kegiatan patroli dan sosialisasi kepada para nelayan di perairan Muara Jungkat, Selasa (19/08/2025), dengan menyampaikan himbauan penting terkait larangan penggunaan bahan berbahaya dalam aktivitas penangkapan ikan.
Komandan KP. PENATA VI-1006, Aipda Alex S.P., secara langsung memberikan penjelasan kepada nelayan yang tengah beristirahat di sekitar perairan Muara Jungkat tentang bahaya praktik destructive fishing. Dalam himbauannya, ia menegaskan bahwa penggunaan alat tangkap seperti bom ikan, racun, alat setrum, maupun jaring trawl tidak hanya merusak lingkungan laut, tetapi juga membahayakan keselamatan manusia dan dapat dikenakan sanksi pidana.
Ia menambahkan, penggunaan bahan-bahan berbahaya tersebut berdampak langsung pada rusaknya ekosistem laut, terutama terumbu karang dan berbagai jenis biota laut yang menjadi penopang kehidupan di perairan. Akibat dari kerusakan itu, produktivitas laut menurun dan dalam jangka panjang justru merugikan para nelayan sendiri.
Himbauan ini merupakan bagian dari instruksi Direktur Polairud Polda Kalbar, Kombes Pol. Agusman, S.I.K., yang meminta seluruh jajaran di lapangan untuk gencar melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat pesisir. Dalam arahannya, Dirpolairud menegaskan pentingnya peran nelayan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dengan menerapkan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan KP. PENATA VI-1006 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat nelayan, sekaligus mendorong terciptanya perairan yang bersih, aman, dan produktif secara berkelanjutan. Dengan cara-cara penangkapan yang benar, diharapkan lingkungan laut tetap terjaga dan generasi mendatang tetap dapat menikmati hasilnya.
