Minggu, September 21, 2025
Header Cuaca BMKG - Multi Lokasi
Memuat data cuaca...
sumber: bmkg.go.id
spot_imgspot_imgspot_img
BerandaBeritaJANGAN BUANG SAMPAH DI LAUT , KP. PENATA VI - 1006 INGATKAN...

JANGAN BUANG SAMPAH DI LAUT , KP. PENATA VI – 1006 INGATKAN ABK KAPAL

Mempawah – Kamis pagi (21/08/2025), jajaran KP. PENATA VI-1006 atau yang akrab disebut dengan Marnit Jungkat kembali melaksanakan patroli rutin di wilayah perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah. Dalam patroli kali ini, personel tidak hanya melakukan pengawasan aktivitas nelayan dan kapal yang melintas, tetapi juga menyampaikan himbauan penting kepada para anak buah kapal (ABK) yang tengah beristirahat di sekitar muara, khususnya terkait larangan membuang sampah ke laut.

Komandan KP. PENATA VI-1006 menegaskan kepada para nelayan bahwa larangan tersebut merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan perairan. Menurutnya, tindakan membuang sampah, baik berupa plastik maupun sisa limbah memasak dari kapal, dapat berdampak buruk terhadap ekosistem laut dan kebersihan sungai. Ia menekankan bahwa sungai dan laut bukanlah tempat sampah, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga bersama.

“Ibaratnya, sampah yang dibuang ke sungai atau laut adalah seperti menyiram racun pada lingkungan. Sampah plastik tidak dapat terurai dengan cepat, dan penumpukan sampah yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta merusak kesehatan sungai dan laut itu sendiri,” jelas Komandan KP. PENATA VI-1006 dalam arahannya kepada para nelayan.

Lebih jauh ia menguraikan, sampah plastik yang dibuang sembarangan di perairan akan terbawa arus dan menumpuk di alur pelayaran, sehingga berpotensi mengganggu keselamatan kapal. Selain itu, limbah tersebut dapat merusak habitat biota laut, menurunkan kualitas air, serta mengurangi jumlah ikan tangkapan nelayan. Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat pesisir yang sehari-harinya menggantungkan hidup dari hasil laut.

Personel KP. PENATA VI-1006 juga menjelaskan bahwa pencemaran lingkungan di perairan tidak hanya berdampak lokal, melainkan juga jangka panjang. Mikroplastik yang berasal dari sampah plastik dapat masuk ke rantai makanan laut, dikonsumsi oleh ikan dan udang, lalu akhirnya dapat berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsi hasil laut tersebut. Dengan kata lain, kebiasaan buruk membuang sampah ke laut bukan hanya merusak alam, tetapi juga dapat mengancam kesehatan generasi mendatang.

Selain memberikan edukasi lingkungan, petugas juga mengajak para nelayan untuk menanamkan kebiasaan positif, seperti menyediakan wadah khusus sampah di kapal, membawa kembali sampah ke darat, serta tidak membuang limbah masak sembarangan ke sungai atau laut. Dengan langkah sederhana tersebut, setiap nelayan sudah ikut berkontribusi menjaga kebersihan dan keberlanjutan ekosistem perairan.

Patroli dialogis yang dilakukan KP. PENATA VI-1006 ini juga dimaksudkan untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan masyarakat pesisir. Polairud ingin menunjukkan bahwa menjaga keamanan tidak hanya sebatas mencegah tindak pidana, tetapi juga mencakup aspek perlindungan lingkungan yang berkaitan langsung dengan keberlangsungan hidup masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh nelayan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan perairan, karena laut yang bersih adalah sumber kehidupan yang berharga. Dengan terjaganya ekosistem laut dan sungai, aktivitas nelayan akan lebih lancar, hasil tangkapan ikan tetap melimpah, dan generasi mendatang masih bisa merasakan manfaat dari kekayaan alam yang ada.

Melalui patroli dan himbauan ini, Polairud mengajak seluruh masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjaga kebersihan laut dan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat diyakini dapat menciptakan lingkungan yang aman, bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi semua.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

COMMANDER WISHspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments