
Pontianak, 14 Agustus 2025 – Ditpolairud Polda Kalbar melaksanakan kegiatan sosial edukatif berupa Kapal Perpustakaan Terapung bagi masyarakat pesisir dan pantai Sungai Kapuas, tepatnya di perairan Muara Jongkat. Kegiatan ini merupakan implementasi Surat Perintah Dirpolairud Polda Kalbar Nomor Sprin/474/VIII/PTK.3/2025 tanggal 14 Agustus 2025, yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat pesisir serta mempererat kemitraan antara polisi dan warga.



Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga selesai, dipimpin langsung oleh Kasi Binmas Patroli Airud. Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain: Kompol Agus M.V.H (Kasi Patwal), Kompol AAM Kudussalam, S.H., M.H. (Kasi Sarbimnas Air), AKP M. Taslim, Danpal Batu Layang VI-3002 Aiptu Bambang Sutrisno beserta empat personil staf Subdit Patroli Airud, serta puluhan siswa dan siswi SMA setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Kasibinmas Patroli Airud menyampaikan beberapa arahan strategis, yang antara lain menekankan pentingnya pembinaan karakter dan kesadaran hukum di lingkungan masyarakat pesisir. “Melalui Kapal Perpustakaan Terapung ini, kami berharap dapat menjalin silaturahmi dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan sumber daya manusia masyarakat pesisir. Program ini meski sederhana, tetapi diharapkan mampu menumbuhkan minat baca sekaligus memperluas wawasan pengetahuan umum,” ujar Kasibinmas Airud.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk menjadi polisi bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, serta menjauhi narkoba dan perilaku yang dapat merugikan diri maupun orang lain. Orang tua diingatkan untuk aktif mengawasi dan mendidik anak-anak mereka agar tetap menjaga norma, sopan santun, dan rasa saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi antara Kapal Perpustakaan Terapung Polairud dengan Dinas Perpustakaan dan KPAI Kota Pontianak guna meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat pesisir.
Kegiatan ini diwarnai dengan antusiasme tinggi masyarakat, terutama siswa-siswi SMA, dalam membaca berbagai buku yang disediakan, mulai dari buku sains, pengetahuan umum, hingga literatur keagamaan. Kegiatan ini tidak hanya menekankan aspek literasi, tetapi juga membangun hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat setempat, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersamaan di lingkungan pesisir.
Sebagai penutup, kegiatan Kapal Perpustakaan Terapung ini menjadi sarana edukasi, pembinaan, dan komunikasi sosial yang strategis, sekaligus sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk pengambilan kebijakan lebih lanjut dalam meningkatkan kesejahteraan dan literasi masyarakat pesisir Kalimantan Barat.


